Followers

Kenapa mesti bertengkar

Diposting oleh Forum Diskusi Senin, 02 Januari 2012

Kenapa mesti bertengkar?

Bertengkar adalah warna kehidupan manusia.
Sangat banyak alasan yang bisa menjadikan seseorang bertengkar dengan sasamanya. Tidak terbatas pada kalangan, usia, jabatan, hubungan, tingkat sosial, tingkat pendidikan dsb.
Sejak kapan manusia mengenal pertengkaran? Menurut pengamatan saya, manusia mulai bertengkar sejak usia 0+
Ya... betul, sejak masih bayi. Bayi akan menangis saat dia tidak nyaman, saat dia lapar/haus, saat dia ngantuk, saat dia ingin sesuatu dan saat dia merasa tidak diperhatikan. Bayi akan menangis terus kala dia tidak keturutan apa yang dia mau. Karena bahasa bayi baru bisa menangis dan mengerakan badannya maka sebenarnya mengungkapkan kejengkelannya dan mungkin kalau bahasa bayi tsb bisa diterjemahkan, sama dengan teriakan, protes, marah, caci maki, umpatan dan lain sebagainya.

Coba kita perhatikan, bila sang ibu lama tidak merespon tangisan bayinya, bayi tsb pasti akan menangis lebih keras dan semakin heboh. Apalagi kalau setelah ibunya datang dan ternyata tidak membawa/memberi yang dia inginkan, tangisnyapun akan menjadi-jadi. Lebih dahsyat lagi kalau ibunya mengajak "bertengkar" dengan mencubit, berkata kasar/hardikan/melarang, si bayi pasti akan membalas dengan bahasa bayi sebisanya saat itu sesuai dengan kemampuannya. (ini yang yang sering tidak disadari oleh orang dewasa/ibu/bapak/kakak/pembantu/baby siter dan sebagainya.
Ya ... memang begitulah adanya manusia, sejak usia dini sudah pandai bertengkar. Walau kadarnya masih lebih berarti permitaan/harapan untuk diperhatikan. Padahal ibunya atau siapapun tidak pernah mengajari kepada bayinya kalau minta apa-apa tidak keturutan nanti kamu nangis dan nangis keras-keras ya .....


Angka pertengkaran yang paling sering terjadi justru dari pasutri (pasangan suami istri) padahal mereka hidup bersama berawal dari saling cinta.
Sangat ironi kedengarannya, tapi memang demikian kenyataannya.Sampai-sampai pakar Kehidupan Rumah Tangga mengatakan :"Pasangan suami istri pasti pernah bertengkar. Kalau mereka tidak pernah bertengkar justru berbahaya" Aneh kan ..... ?


Remaja berkelahi.
Kadang perkaranya tidak sebanding dengan akibatnya. Kesakitan, kerugian, kehilangan/cacat fisik/trauma/gengsi dll.
Mari kita lihat apa yang terjadi dengan gambar disamping. Dua remaja berkelahi ditonton oleh teman-temannya, dan terlihat teman perempuan melihat layaknya nonton film layar tancap dilapangan.


Gambar ilustrasi berikut adalah perkelahian antar buruh yang sering juga terjadi. Petugas parkir berebut lahan parkir. Buruh angkut berebut kerjaan. Buruh pabrik yang saling iri dengan kelakuan temannya.
Bayak hal bisa memicu perkelahian, baik antar teman, saudara, tetangga, suami istri, buruh majikan, sopir dengan kernet, pengendara, pedagang, guru, murid, politisi, anggota dpr, wakil rakyat, sampai pemuka agama, ulama, pendeta, kiai, uztad, biksu, suhu dan lain sebagainya, siapa saja.

0 komentar

Posting Komentar