Followers

Hening

Diposting oleh Forum Diskusi Jumat, 10 Februari 2012 0 komentar

SEDIKIT MERENUNG : 

APAKAH TUHAN MENCIPTAKAN KEJAHATAN ??? 

 

 

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini : "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?". Seorang mahasiswa dengan berani menjawab : "Betul, Dia yang menciptakan semuanya". "Tuhan menciptakan semuanya?" tanya Profesor sekali lagi. "Ya Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu lalu berkata, "Jika Tuhan menciptakan semuanya, berarti Tuhan menciptakan kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan". Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis profesor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan bahwa agama itu adalah sebuah mitos.

Seorang mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?" "Tentu saja", jawab si Profesor.

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?". "Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah merasa sakit flu?" Tanya si Profesor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, " Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas".

Lalu mahasiswa itu melanjutkan lagi pertanyaannya, "Profesor, apakah gelap itu ada?". Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada". Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap itu adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya".

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?" Dengan bimbang profesor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari dikoran dan tv. Banyak perkara kriminal dan kekerasan diantara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan".

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan itu adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, Kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya cinta dan kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya".

Mendengar pernyataan mahasiswa tersebut Profesor itupun terdiam. Dan nama mahasiswa itu adalah ALBERT EINSTEIN.

 
Sumber :
http://syahmei.blogspot.com/2011/02/sedikit-merenung-apakah-tuhan.html




| edit post

Kenapa mesti bertengkar

Diposting oleh Forum Diskusi Senin, 02 Januari 2012 0 komentar

Kenapa mesti bertengkar?

Bertengkar adalah warna kehidupan manusia.
Sangat banyak alasan yang bisa menjadikan seseorang bertengkar dengan sasamanya. Tidak terbatas pada kalangan, usia, jabatan, hubungan, tingkat sosial, tingkat pendidikan dsb.
Sejak kapan manusia mengenal pertengkaran? Menurut pengamatan saya, manusia mulai bertengkar sejak usia 0+
Ya... betul, sejak masih bayi. Bayi akan menangis saat dia tidak nyaman, saat dia lapar/haus, saat dia ngantuk, saat dia ingin sesuatu dan saat dia merasa tidak diperhatikan. Bayi akan menangis terus kala dia tidak keturutan apa yang dia mau. Karena bahasa bayi baru bisa menangis dan mengerakan badannya maka sebenarnya mengungkapkan kejengkelannya dan mungkin kalau bahasa bayi tsb bisa diterjemahkan, sama dengan teriakan, protes, marah, caci maki, umpatan dan lain sebagainya.

Coba kita perhatikan, bila sang ibu lama tidak merespon tangisan bayinya, bayi tsb pasti akan menangis lebih keras dan semakin heboh. Apalagi kalau setelah ibunya datang dan ternyata tidak membawa/memberi yang dia inginkan, tangisnyapun akan menjadi-jadi. Lebih dahsyat lagi kalau ibunya mengajak "bertengkar" dengan mencubit, berkata kasar/hardikan/melarang, si bayi pasti akan membalas dengan bahasa bayi sebisanya saat itu sesuai dengan kemampuannya. (ini yang yang sering tidak disadari oleh orang dewasa/ibu/bapak/kakak/pembantu/baby siter dan sebagainya.
Ya ... memang begitulah adanya manusia, sejak usia dini sudah pandai bertengkar. Walau kadarnya masih lebih berarti permitaan/harapan untuk diperhatikan. Padahal ibunya atau siapapun tidak pernah mengajari kepada bayinya kalau minta apa-apa tidak keturutan nanti kamu nangis dan nangis keras-keras ya .....


Angka pertengkaran yang paling sering terjadi justru dari pasutri (pasangan suami istri) padahal mereka hidup bersama berawal dari saling cinta.
Sangat ironi kedengarannya, tapi memang demikian kenyataannya.Sampai-sampai pakar Kehidupan Rumah Tangga mengatakan :"Pasangan suami istri pasti pernah bertengkar. Kalau mereka tidak pernah bertengkar justru berbahaya" Aneh kan ..... ?


Remaja berkelahi.
Kadang perkaranya tidak sebanding dengan akibatnya. Kesakitan, kerugian, kehilangan/cacat fisik/trauma/gengsi dll.
Mari kita lihat apa yang terjadi dengan gambar disamping. Dua remaja berkelahi ditonton oleh teman-temannya, dan terlihat teman perempuan melihat layaknya nonton film layar tancap dilapangan.


Gambar ilustrasi berikut adalah perkelahian antar buruh yang sering juga terjadi. Petugas parkir berebut lahan parkir. Buruh angkut berebut kerjaan. Buruh pabrik yang saling iri dengan kelakuan temannya.
Bayak hal bisa memicu perkelahian, baik antar teman, saudara, tetangga, suami istri, buruh majikan, sopir dengan kernet, pengendara, pedagang, guru, murid, politisi, anggota dpr, wakil rakyat, sampai pemuka agama, ulama, pendeta, kiai, uztad, biksu, suhu dan lain sebagainya, siapa saja.

Labels

Blog Archive